Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Parenting is an art



Menjadi orang tua adalah profesi yang cukup rumit. Seringkali, kemauan anak sulit dipahami. Selain itu, setiap anak memiliki tuntutan yang berbeda. Strategi yang efektif untuk menghadapi anak di satu hari, bisa jadi tidak efektif lagi di hari yang lain. Strategi yang digunakan pada satu anak, belum tentu bisa dipergunakan lagi untuk menghadapi anak yang lain.

Pengasuhan yang berkualitas memerlukan upaya yang sungguh – sungguh. Kita tidak bisa mengandalkan perasaan saja. Kita juga tidak bisa menerapkan cara pengasuhan orang tua kita begitu saja.
Tidak ada yang bisa membuat pengasuhan anak menjadi mudah, kecuali kita belajar lebih banyak mengenai anak dan kebutuhannya. Selain itu, berbagi dengan orang tua lain bisa membantu anda menjadi orang tua yang efektif.
 
Komunikasi : Jembatan antara anak dan oang tua
Komunikasi bukan sekedar " mengatakan sesuatu". Komunikasi adalah bertukar makna. jadi, apa yang kita ungkapkan harus dipahami dengan makna yang sama oleh anak.
 
Tip Komunikasi Efektif dan Empatik
1. Luangkan waktu untuk memahami maksud anak
Bertanyalah pada anak tentang kegiatan, minat dan perasaannya. Perasaan sangat penting untuk dipahami. Jika anak tampak ingin mengungkapkan sesuatu, hentikan kegiatan anda. Duduklah sejajar dengannya. Jika anak masih kecil, dudukan di pangkuan anda. Jika anak sudah besar, letakkan tangan ada di tangan atau di pundaknya. Tatap matanya. Berkonsentrasilah dengan yang mereka katakan. Ingat, setiap kata yang kita ucapkan mengirimkan pesan tertentu pada anak.
 
2. Kirimkan pesan yang jelas dan beri dukungan
Memberi perintah sebaiknya anda hindari. Perintah membuat anak merasa bahwa dia anak yang bodoh atau malas. Ungkapkan perintah dengan perbincangan. Daripada mengatakan " Ayo makan!", akan lebih baik jika kita mengatakan " Nak, sekarang kita mau makan dengan apa ya ? Yuk, kita lihat di meja makan! Kamu mau yang mana ?".
Anak yang berada pada masa egosentrik/negativistik akan secara otomatis mengatakan " tidak" jika anda mengatakan  " Ayo makan!"
 
3. Berbagi perasaan dengan cara yang nyaman
Jika kita ingin berbagi perasaan dengan anak, gunakan "I message".
Dengan cara ini, anda akan terhindar dari "menuduh anak'. rumusnya : ketika (gambaran masalah), ayah/ibu merasa (gambaran perasaan).
Contoh : ketika kamu memukul adikmu, ibu merasa marah. Yang perlu diingat, tujuan komunikasi ini adalah berbagi cinta dan kepedulian sambil mengajari anak perilaku yang baik. Jika kita memikirkan apa yang kita biacarakan, ini bisa mengasah keterampilan komunikasi.
 
Dikutip dari buku : Diary Tumbuh kembang Anak 0-6 tahun. (penulis : Fitri Ariyanti - Lita Edia - Khamsa Noory)
 

 


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar